Rabu, 04 Januari 2012

tangis sang awan

awan menitihkan air mata
membuat pandanganku terarah padanya
ruang rindu dihati semakin kosong
hanya harapan yang tertinngal

akankah aku rapuh layaknya daun?
atau akankah aku kuat bak batu karang?
apakah akan tetap aku buka pintu ruang rindu ini?
atau haruskah ku tutup tiap celahnya?

berjuta tanda tanya berlalu lalang dipikiranku
saat aku lihat sang awan menangis
rasa gundahku seakan tersapu bersamanya
beradu siapa yang lebih kuat

rasa gundah ku menang, tangsi awan mengalah
akhirnya kita berdamai..
tangis awan menemani gundahku
mengingatkan aku bahwa masih ada si pendamai,
harapan..

akhirnya aku tersenyum
nasehat sang awan yang amat bijak
berkata bahwa dia bukan yang terbaik..
bila memang dia, dia pasti akan kembali.

thanks for reading! :)

by: Hana Permata Christy S

0 komentar:

Posting Komentar